Hadits ‘Arbain 21 : Iman Dan Istiqamah

Hadits #21

عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

[رواه مسلم]

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Suufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah.

(Riwayat Muslim).

 

Status Hadits dan Takhrijnya:

Kualitas hadits adalah Shahih: HR. Muslim (no. 38), Ahmad (III/413), at-Tirmidzi (no. 2410), Ibnu Majah (no. 3972), dan selainnya.

Kandungan Hadits:

Hadits ini berisi wasiat yang sangat mungkin mencakup seluruh urusan dien.

Pertama, Para sahabat Radhiyallahu ‘anhum sangat berantusias untuk bertanya tentang perkara yang bermanfaat untuk urusan agama dan dunia mereka. Di antaranya, kecerdasan Abu Amrah, di mana ia bertanya dengan pertanyaan besar yang mencapai klimaksnya ini dan tidak perlu bertanya lagi kepada siapapun, karena ia mengatakan, قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ  (Katakan kepadaku tentang Islam suatu ucapan yang aku tidak akan  bertanya lagi mengenainya kepada seorang pun selainmu).

Kedua, Wasiat yang paling ringkas dan paling bermanfaat adalah wasiat yang terkandung dalam hadits ini; Iman kepada Allah kemudian beristiqamah di atas hal itu, dengan sabda beliau, آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ (Aku beriman kepada Allah dan kemudian beristiqamahlah).

Ketiga, Iman kepada Allah saja tidak cukup tanpa adanya listiqamah, tetapi harus beriman kepada Allah dan beristiqamah di atas AgamaNya.

Keempat, Agama Islam dibangun di atas dia perkara ini: Iman yang tempatnya ialah hati, dan istiqamah yang tempatnya ialah anggota badan; meskipun hati memiliki bagian darinya, tetapi pada dasarnya istiqamah itu pada anggota tubuh. Wallahu a’lam.

 

Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

[Dikutip secara ringkas dari kitab Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal. 26-31 Ed. T, Tedrjemahan Indonesia Hadits Arbain An-Nawawi Cet. Darul Haq, Penerjemah Ahmad Syaikhu, S.Ag]

Posting Komentar

0 Komentar